mikhail-nasa-header
  • SEO
  • Analytics
  • PPC
  • Marketing
  • Contact
mikhail-nasa-header
  • SEO
  • Analytics
  • PPC
  • Marketing
  • Contact
  • SEO
  • Analytics
  • PPC
  • Marketing
  • Contact
mikhail-nasa-header
  • SEO
  • Analytics
  • PPC
  • Marketing
  • Contact
PPC

Optimasi Biaya Akuisisi Customer dengan Strategi Bidding Target CPA di Google Ads

Mikhail Nasa 25 Maret 2021 0 Comments

Cost Per Acquisition (CPA) artinya seberapa besar cost yang bersedia kita keluarkan demi mendapatkan satu customer.

Nilai CPA diperoleh dari menghitung total nilai konversi dibagi dengan total jumlah konversi selama periode tertentu. Jadi kita membutuhkan data historis dari campaign Google Ads yang sudah berjalan.

rumus cpa

Tergantung dari metriks yang dipakai sebagai goal, konversi dapat didefinisikan sebagai jumlah customer, transaksi ecommerce, download aplikasi, lead generation, atau telepon dari calon customer.

Agar penghitungan nilai CPA akurat, sangat disarankan untuk menggunakan data ads yang sudah berjalan selama minimal 30 hari dan memperoleh minimal 100 konversi.

Strategi ini akan sulit dapat diterapkan jika kita belum mengetahui nilai cost per acquisition atau jika kita belum pernah menjalankan ads sebelumnya.

Contoh, dalam 30 hari menjalankan Google Ads, kita memperoleh 250 customer dengan total revenue Rp 5.300.000. Maka Cost Per Acquisition dari campaign tersebut adalah (Rp 5.300.000 / 250) = Rp 21.200. Ini artinya biaya yang kita keluarkan untuk memperoleh 1 orang customer adalah Rp 21.200.

Cara Kerja Metode Target CPA

Target CPA merupakan bagian dari sistem Smart Bidding di dalam Google Ads. Dengan kata lain, semua aktivitas bidding berjalan secara real-time dan otomatis berdasarkan parameter yang sudah kita tentukan.

Dalam metode ini, paramater yang kita pakai adalah Cost Per Acquisition (biaya untuk setiap akuisisi customer). Sehingga setiap cost konversi tidak akan melebihi CPA kita.

Saat ads berjalan, mungkin akan ada sejumlah kecil konversi yang mempunyai cost sedikit lebih mahal dari CPA. Namun cost konversi akan sama atau lebih murah dari CPA.

Sebagai contoh. Katakan CPA kita adalah Rp 30.000. Google Ads secara otomatis mengoptimasi bid agar kita mendapat konversi sebanyak mungkin dengan cost 1 konversi seharga Rp 30.000 atau lebih murah.

Proses otomasi berjalan menggunakan machine-learning dengan memperhitungkan banyak sinyal dari setiap bid yang terjadi secara real-time.

Kapan Sebaiknya Menggunakan Target CPA?

Strategi Target CPA digunakan ketika tujuan utama iklan Google Ads kita adalah konversi. Metriks yang diukur biasanya berupa peningkatan jumlah konversi, penghematan CPA, atau kadang-kadang peningkatan conversion rate.

Cost per acquisition cocok untuk jenis bisnis B2B atau B2C yang bersifat lead generation. Namun cocok juga untuk B2C jenis retail seperti ecommerce karena nilai setiap transaksinya mudah diprediksi.

Tips Agar Strategi Target CPA Berjalan Optimal

Jumlah CPA yang kita tentukan mempengaruhi jumlah konversi yang diperoleh. Jika target CPA terlalu rendah, konversi juga sedikit.

Jangan lupa lihat kembali data 30 hari ke belakang dan kalkulasi semuanya dengan formula CPA di atas.

Selain praktik dasar Target CPA tersebut, ada juga beberapa trik agar campaign menghasilkan konversi yang optimal.

1. Jangan Terlalu Sedikit Menyiapkan Budget Campaign

Memang kedengarannya sangat umum. Semua strategi bidding memang pada dasarnya tidak akan optimal jika budgetnya sedikit.

Namun begini logikanya. Jika biaya per akuisisi satu customer sebesar Rp 30.000 dan budget kita sebesar Rp 100.000, maka minimal jumlah customer yang dapat diakuisisi dari budget tersebut sekitar 3-4 orang.

Jadi tentu saja semakin besar budget campaign yang disiapkan semakin banyak juga jumlah konversi yang dapat diperoleh.

contoh warning limited by budget

Jika budget yang disiapkan terlalu sedikit, Google Ads akan memberikan keterangan “Limited by budget”; dan merekomendasikan untuk meningkatkan budget.

Strategi bidding ini memang sering dipakai saat tahap scaling, meningkatkan revenue, memperoleh konversi lebih banyak dari biasa, dan bukan saat tahap baru memulai.

2. Proses Otomasi Memerlukan Tahap Learning Phase

Saat mengeksekusi strategi Target CPA, hasil yang diperoleh tidak akan langsung optimal di hari pertama. Jadi jangan langsung mengambil kesimpulan kalau strategi ini tidak bekerja dengan baik di awal campaign. Juga jangan terlalu cepat mengubah pengaturan ads.

Algoritma dari Google Ads butuh beberapa hari untuk mengolah data konversi, menentukan mana yang bekerja baik dan mana yang tidak. Monitor hasil konversi sekitar 1-2 minggu.

Machine learning membutuhkan koleksi data untuk diproses. Semakin banyak data, maka algoritmanya semakin stabil memberikan hasil yang baik.

3. Optimasi Dari Waktu ke Waktu

Setelah sekitar 30 hari, kita dapat mengubah parameter yang kita anggap kurang bekerja dengan baik. Nilai CPA misalnya.

Coba tingkatkan nilai CPA sebesar 15% dan perhatikan kembali bagaimana hasilnya di 2 minggu berikutnya. Beri jarak waktu sekitar 2 minggu untuk setiap optimasi manual yang kita lakukan.

Siapa tahu kita melewatkan peluang memperoleh konversi lebih banyak.

google ads
8
AboutMikhail Nasa
Enthusiastic about Search Engine Marketing, especially SEO. That's why I help businesses grow their website traffic and conversion.
In Socials:
6 Jenis Google Audience Untuk Campaign Google Ads yang EfektifPrev6 Jenis Google Audience Untuk Campaign Google Ads yang Efektif3 Januari 2021

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos-pos Terbaru
  • Optimasi Biaya Akuisisi Customer dengan Strategi Bidding Target CPA di Google Ads
  • 6 Jenis Google Audience Untuk Campaign Google Ads yang Efektif
  • Cara Meningkatkan Quality Score di Google Ads
  • Apa Itu Mixed Content? Apa Pengaruhnya Pada SEO?
  • Career Hack: Membangun Karir Digital Marketing Untuk Pemula

Niagahoster

-advertisement-

Terms of Use | Privacy Policy

Copyright © Mikhail Nasa. All Rights Reserved.

Situs web ini menggunakan cookie demi meningkatkan layanan pada user. ✓ Paham Privacy Policy
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT