6 Jenis Google Audience Untuk Campaign Google Ads yang Efektif
Google Audiences adalah sekelompok pengguna Google yang punya kemiripan profil. Grup ini dikelompokkan oleh algoritma Google berdasarkan estimasi kesamaan: demografi, ketertarikan (interest), tujuan pencarian (intent), dan sejarah kunjungan website (history).
Dalam Google Ads, kita dapat menggunakan Audiences untuk menambah akurasi penargetan iklan. Kita mampu memfokuskan penargetan lebih dalam kepada siapa saja (atau lebih tepatnya segmen mana saja) iklan kita akan ditampilkan.
Contohnya, Google memiliki data kategori user mana saja yang penggemar olahraga, mana yang penyuka otomotif, mana yang sedang mencari produk popok bayi, atau mana yang pernah mengunjungi website Anda.
Sebelum menjalankan campaign Google Ads, kita menentukan beberapa hal pokok seperti: objektif marketing, strategi bidding, target keyword, teks iklan, dan landing page.
Hal yang tidak kalah penting dari beberapa hal di atas adalah menentukan target segmen audience. Akan lebih mudah menentukan target audience ini jika kita memahami ada di posisi mana mereka di marketing funnel.
Target audience ini didasari dengan objektif marketing yang kita punya.
Berikut beberapa tipe audience yang tersedia di dalam Google Ads yang saya kategorikan menurut tahapan marketing funnel-nya.
FUNNEL : AWARENESS
1. Detailed Demographics
Grup audience ini diagregat berdasarkan data demografi dasar seperti usia, jenis kelamin, dan tempat tinggal. Namun pengelompokan segmen ini dikembangkan tidak hanya sampai disitu saja.
Google punya algoritma canggih untuk mengenali kelompok demografi yang lebih kompleks. Contohnya seperti status menikah, jenjang pendidikan, status sebagai orang tua, kepemilikan properti/rumah, dll.
Detailed Demographics cocok untuk mendorong trafik website (awareness) karena penargetannya masih berupa profil yang umum. Misal bisnis kita punya target market remaja sekolah. Kita dapat mengiklankan bisnis ini kepada pengguna Google yang usianya 13-18 tahun dan dalam jenjang pendidikan SMP-SMA.
2. Affinity Audiences
Pengelompokan grup ini dilihat dari orang-orang yang menunjukkan ketertarikan kuat (interest) pada beberapa topik. Google menganalisa search history kemudian menglasifikasinya sebagai hobi, passion, dan kebiasaan.
Contoh kasusnya yaitu kita ingin mengiklankan sebuah gym lokal yang baru dibuka. Iklan ini kita targetkan pada orang-orang yang punya hobi olahraga. Karena segmen inilah yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendaftarkan diri untuk berolahraga di gym.
FUNNEL : CONSIDERATION
3. In-Market Audiences
In-Market Audiences diagregat berdasarkan sejarah aktivitas pencarian di Google. Kelompok audiences ini aktif mencari informasi mengenai suatu barang atau jasa. Algoritma Google menyimpulkan bahwa mereka siap membeli sesuatu.
Perbedaannya dengan Affinity Audiences adalah segmen ini menggunakan Google untuk mencari produk, bukan hanya karena ketertarikan atau hobi. Kata pencarian yang dipakai di Google sudah spesifik mengenai jenis produk atau jasa.
4. Similar Audiences
Seperti namanya, jenis Google Audience ini dapat membantu kita menemukan calon customer baru yang memiliki kemiripan karakteristik dan perilaku dengan pelanggan kita.
Sebelumnya kita mulai dengan tipe audience Customer Match. Dengan mengupload daftar email pelanggan, Google Ads secara otomatis membuat daftar pengguna Google secara terpisah – yang punya kemiripan dengan pelanggan awal kita dan cocok untuk menjadi target iklan.
FUNNEL: CONVERSION dan LOYALTY
5. Customer Match
Cara kerja Google Audience yang satu ini adalah memanfaatkan email dari para pelanggan kita. Jadi kita harus punya kumpulan data sendiri sebelumnya.
Upload daftar email pelanggan dan kita dapat menarget kembali orang-orang ini saat mereka menggunakan Google dan terkoneksi dengan akun Google-nya.
Raih kembali orang yang pernah menjadi pelanggan dan ubah mereka menjadi pelanggan setia.
6. Remarketing List for Search Ads (RLSA)
Secara umum, RLSA menarget orang-orang yang pernah mengunjungi website kita sebelumnya. Kita menarget segmen ini untuk “mengingatkan” mereka kembali untuk melanjutkan transaksi.
Contoh kasusnya adalah ada beberapa orang yang pernah membuka halaman produk/jasa, atau juga membuka halaman keranjang barang di website kita, tapi belum pernah menyelesaikan transaksi (membeli/check-out) dengan berbagai alasan.
Audience jenis ini memiliki peluang konversi lebih tinggi karena dianggap sudah melewati tahap pertimbangan dan sudah mengambil keputusan untuk membeli.
Beberapa jenis Google Audience di atas merupakan bagian dari strategi membangun campaign marketing yang efektif di Google Ads. Dengan memahami tujuan dasar marketing kita, maka akan lebih mudah untuk menentukan segmen mana yang kita target.